Perlu Anda ketahui sobat, sejak 2015 tren konsumsi listrik per kapita Indonesia itu terus meningkat, peningkatan yang paling terasa tingginya di tahun 2017. Total peningkatan tertinggi di tahun 2017 sebesar 6,8%, sedangkan peningkatan terendah terjadi pada 2020 sebesar 0,4%. Semua itu mencatatkan benang merah yang sangat baik bagi Indonesia saat ini dan kedepannya. Karena semua hal teknologi yang bisa dikembangkan oleh anak-anak Indonesia itu bersumber dari adanya tenaga listrik.
Mungkin muncul pertanyaan bagaimana suplai listrik yang diberikan pemerintah dalam hal ini PLN sedangkan kebutuhan terus meningkat. Tentu pemerintah sudah punya rencana atas hal ini, tapi tetap saja ada kalanya maintenance atau perawatan akan hal-hal teknis listrik yang membuat pendistribusian listrik ke seluruh wilayah Indonesia bisa saja sedikit tersendat, maka tidak heran saat ini ketika Indonesia banyak pengguna listriknya, namun pemadaman listrik masih tetap terjadi. Pemadaman tanpa pemberitahuan ini memang terbilang lumrah, pada dasarnya pemadaman ini dilakukan karena ada pengembangan, perawatan dan hal teknis lainnya.
Namun ada pertimbangan lain, ada sektor-sektor lain yang membutuhkan tenaga listrik yang stabil dan bisa terganggu ketika adanya pemadaman yang cukup sering. Untuk mengatasi hal tersebut, kini sudah ada teknologi yang bisa digunakan sebagai penghasil listrik secara mandiri yaitu solar panel, atau istilah Indonesianya adalah panel surya. Bagaimana dengan sejarah solar panel ini? Kami akan jabarkan secara singkat, lengkap dengan perkiraan harga solar panel itu sendiri.
Sejarah mencatatkan teknologi panel surya atau solar panel ini sudah ada di abad ke-18, tepatnya di tahun 1839 yang ditemukan oleh ahli fisika dari Perancis yang bernama Alexander Edmund Becquerel yang mencetuskan teknologi ini. Yang menarik adalah pada awalnya teknologi ini pertama kali dicetuskan oleh beliau melalui percobaan penyinaran adanya dua elektroda yang menggunakan spektrum cahaya yang bisa menhasilkan efek Photovoltaic. Efek Photovoltaic itu dijabarkan menjadi Photo yang berarti cahaya dan voltaic adalah tegangan listrik, dan di artikan adalah proses pembentukan energi listrik dari energi cahaya.
Berlanjut di tahun 1876 ada seorang guru yang bernama Willam Grylls Adam dan juga muridnya Richards Evans Day memperkuat penelitian sebelumnya dari Alexandre Edmud ayng mengemukakan bahwa di dunia ini terdapat benda material yang padat yaitu selenium dan bisa menghasilkan energi listrik jika terkena sinar. Ya memang percobaan itu hanya menghasilkan energi listrik yang tidak begitu banyak, tetapi teori yang diasumsikan itu sudah berhasil dan bisa membuktikan bahwa energi listrik bisa dihasilkan dari energi cahaya.
Ditambah lagi ilmuan handal lain di tahun 1904 yaitu Albert Einstein pernah meneliti mengenai solar panel ini dan melakukan percobaan dengan nama Efek Fotolistrik dan baru di tahun 1941 peneliti yang bernama Russel Ohl berhasil mengembangkan teknologi panel surya ini sekaligus mematenkan produknya. Dan beliau dikenal sebagai orang yang pertama menemukan teknologi panel surya dan penggunaannya digunakan sampai sekarang ini.
Perkembangan penggunaan solar panel sudah begitu meluas sampai ke benua Asia termasuk Indonesia. Karena penggunaan listrik di Indonesia begitu tinggi ditambah Indonesia adalah negara tropis dan memiliki cahaya matahari berlimpah membuat para ahli listrik melihat hal ini. Masuklah dan berkembanglah teknologi ini mulai dari kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan masih banyak lainnya. Meskipun solar panel ini terbilang baru, namun energi listrik dari serapan sinar mataharinya tidak main-main, untuk ukuran rumah sampai tingkat industri bisa ditangani. Jadi bukan hanya kenyamanan jika ada pemadaman listrik saja, namun bisa menghemat tagihan listrik bulanan dengan adanya solar panel.
Untuk harga sendiri memang beragam, harga pasang solar panel Jakarta sendiri itu memiliki range harga 30 juta ke atas. Namun dengan harga tersebut adalah spesifikasi yang paling baik, mulai dari garansi dari penjual, ketahanan dalam penggunaan serta distribusi listrik yang besar namun tetap stabil, ditambah jika ada tambahan fitur baterai, energi listrik akan jadi bisa disimpan untuk penggunaan selanjutnya bahkan bisa dijual.
